106-metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis

Bawang Dayak

Manfaat bawang dayak menurut penelitian

Umbi ini sebetulnya berasal dari Amerika, tetapi banyak tumbuh di Kalimantan Tengah sehingga populer dengan nama bawang dayak.

Apa sajakah khasiat bawang dayak sebagai obat herbal?

1. Antimikroba untuk kulit

Masyarakat lokal Kalimantan Tengah sering menggunakan bawang dayak sebagai obat bisul

Sebuah penelitian pun dilakukan untuk melihat aktivitas antimikroba dari umbi bawang dayak terhadap Staphylococcus  aureus dan Trichophyton rubrum. Keduanya merupakan mikroba kulit. 

Ekstrak etanol dalam bawang dayak dengan konsentrasi 1% ternyata memiliki potensi sama dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dengan tetrasiklin HCl konsentrasi 0,06%.

Sementara itu, ekstrak etanol dengan konsentrasi 15% memiliki potensi yang serupa dengan ketokonazol 0,2 persen untuk menghambat Trichophyton rubrum.

2. Melawan penuaan dini

Satu penelitian in vitro menunjukkan adanya potensi antioksidan dalam umbi bawang dayak.

Umbi ini mengandung flavonoid, fenolat, dan tanin, yang bisa mengikat radikal bebas perusak sel dan penyebab penuaan dini.

Maka dari itu, para peneliti mencoba membuat sediaan krim antiaging dengan ekstrak etanol dari bawang dayak, dengan emulgator TEA emulgator dan asam stearat. 

Dari hasil percobaan ilmiah tersebut, ekstrak etanol bawang dayak ternyata dapat diformulasi menjadi krim antipenuaan dengan perbandingan konsentrasi 3% emulgator TEA dan 12% asam stearat.

Krim antiaging yang mengandung khasiat bawang dayak juga memiliki potensi antioksidan tinggi. 

3. Penurun kadar kolesterol

Kadar kolesterol darah yang tinggi akan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke. Sebuah penelitian untuk menguji klaim khasiat bawang dayak sebagai penurun kolesterol pun dilakukan.

Percobaan baru diterapkan pada tikus jantan putih di laboratorium. Meski perlu penelitian lebih lanjut untuk menjadikan bawang dayak sebagai obat penurun kolesterol pada manusia, setidaknya sudah ada hasil menjanjikan pada tikus putih tersebut.

Tikus yang diberi ekstrak umbi bawang dayak dengan dosis 200 mg per kilogram berat badan, mengalami penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL, sementara tidak terjadi penurunan kolesterol HDL.

Menarik, bukan? 

4. Menurunkan gula darah diabetesi

Kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan fenolik dalam bawang dayak diduga berpotensi sebagai antidiabetes.

Penelitian ini juga baru dilakukan di laboratorium terhadap tikus putih jantan yang mengalami obesitas dan mengidap diabetes tipe 2

Hasil percobaan ilmiah menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi bawang dayak dosis 500 mg per kilogram berat badan pada tikus, efektif dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah tikus jantan pengidap diabetes.

5. Mengobati infeksi jamur di kulit

Sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui khasiat bawang dayak dalam mengobati infeksi jamur seperti dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur jenis Trichophyton mentagrophytes

Ekstrak umbi bawang dayak yang diuji ternyata memiliki aktivitas antijamur, yang mampu menghambat pertumbuhan Trichophyton mentagrophytes.                                                                                                                                                                                                                                      www.sehatq.com/artikel/khasiat-bawang-dayak-untuk-obati-penyakit-kulit-akibat-bakteri-dan-jamur