106-metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis

LEUKOSITOSIS

Pengertian Leukositosis

Leukositosis adalah suatu kondisi di mana sel darah putih (leukosit) lebih dari batas atas nilai normal karena berbagai sebab. Leukosit atau sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi atau penyakit. Sel darah putih diproduksi dari sel punca hematopoietik pada sumsum tulang. Terdapat 5 jenis sel darah putih yang fungsi spesifiknya masing-masing berbeda, yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. 

Normalnya jika tubuh mengalami infeksi atau penyakit tertentu, sel darah putih akan meningkat sebagai respon untuk melindungi tubuh terhadap bakteri, virus, ataupun alergen. Jumlah sel darah putih normal berbeda setiap usia. Jumlah sel darah putih per mikroliter darah (sel/µL darah) berdasarkan tingkat usia:

  • Bayi baru lahir : 9.000–38.000
  • Bayi umur <2 minggu : 5.000–20.000
  • Bayi 1 bulan–2 tahun : 6.000–17.000
  • Anak (2–5 tahun) : 5.500–15.500
  • Anak >5 tahun : 5.000–13.000
  • Dewasa (diatas 15 tahun) : 3.500–10.500

 

Gejala Leukositosis

Gejala leukositosis dapat berkaitan dengan penyakit yang menjadi penyebab meningkatnya sel darah putih, meliputi:

  • Demam, berkeringat, pusing, badan lemas, pusing
  • Nyeri dan membengkak disekitar infeksi atau peradangan
  • Urtikaria dan gatal karena alergi
  • Batuk, sesak nafas, dan mengi karena reaksi alergi pada paru

Pada kasus leukositosis berat, dengan jumlah sel darah putih yang sangat ekstrim tinggi dapat menyebabkan darah sangat kental dan menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancar. Kondisi seperti ini disebut sebagai sindrom hiperviskositas yang ditandai dengan stroke, gangguan penglihatan, sesak nafas, perdarahan pada selaput lendir di mulut, lambung, dan usus. Kondisi ini merupakan kasus gawat darurat yang mengancam nyawa. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh leukimia atau penyakit keganasan darah, tetapi jarang terjadi.

 

Penyebab Leukositosis

Leukositosis merupakan tanda dari penyakit atau kondisi tertentu. Peningkatan sel darah putih merupakan respon tubuh terhadap penyakit atau kondisi tertentu. Beberapa kondisi atau penyakit yang menyebabkan leukositosis, yaitu

  • Infeksi. Sel darah putih akan meningkat sebagai respon tubuh terhadap infeksi yang disebabkan virus, bakteri, atau parasit untuk menghilangkan penyebab infeksi.
  • Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan lithium
  • Penyakit keganasan darah. Leukimia merupakan penyakit keganasan darah dimana sel-sel induk yang memproduksi sel darah putih dalam jumlah yang berlebihan dan tidak terkendali.
  • Peradangan, seperti pada penyakit autoimun dan cedera
  • Alergi. Alergen akan merangsang tubuh untuk memproduksi eosinofil, yang merupakan jenis sel darah putih akan meningkat untuk menghilangkan alergen.
  • Reaksi stress fisik dan psikis
  • Iritasi. Zat iritan seperti asap rokok dan zat kimia lainnya 
  • Kehamilan dan melahirkan. Saat kehamilan, terutama trimester ke 3, jumlah sel darah putih akan meningkat. Pada saat beberapa jam setelah melahirkan, sel darah putih akan meningkat hingga 25.000 pada wanita sehat yang terjadi karena stress melahirkan. Kedua hal ini normal terjadi, kecuali ada penyakit lain yang menyertai. 

 

Faktor Risiko Leukositosis

Leukositosis merupakan respon tubuh yang dapat dipengaruhi beberapa faktor, meliputi:

  • Alergi
  • Kerusakan jaringan dalam tubuh
  • Stress
  • Adanya agen infeksi, seperti bakteri, virus, ataupun parasit
  • Penggunaan obat-obatan tertentu
  • Penyakit keganasan

 

Diagnosis Leukositosis

Diagnosis leukositosis ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium darah lengkap di mana jumlah sel darah putih (leukosit) lebih tinggi dari batas atas nilai normal. Umumnya, pemeriksaan darah lengkap disertai dengan hitung jenis sel darah putih dapat menentukan jenis sel darah putih yang mengalami peningkatan untuk mengarahkan diagnosis ke penyakit tertentu, misalnya :

  • Neutrofilia, jumlah jenis sel darah putih neutrofil meningkat pada keadaan infeksi bakteri, penyakit peradangan, reaksi terhadap obat kortikosteroid, reaksi stress fisik maupun psikis, bahan iritan seperti asap rokok. 
  • Limfositosis, jumlah jenis sel darah putih limfosit meningkat pada kondisi infeksi virus, leukemia (keganasan darah)
  • Eosinofilia, jumlah sel darah putih eosinofil meningkat pada kondisi alergi, asthma, infeksi parasit, dan keganasan darah tipe tertentu
  • Monositosis, jumlah sel darah putih monosit meningkat seperti pada infeksi tuberkulosis, infeksi jamur, dan penyakit autoimun lupus
  • Basofilia, jumlah sel darah putih basofil meningkat pada kondisi reaksi alergi dan keganasan darah tipe tertentu.

Untuk mengetahui penyebab pasti dari leukositosis sendiri dokter akan menanyakan riwayat penyakit atau gejala lain yang mengarah pada penyakit tertentu, pemeriksaan fisik, dan beberapa penunjang lain terkait dugaan penyakit yang menyebabkan leukositosis. Misalnya kecurigaan penyakit arthritis rheumatoid maka akan disarankan untuk pemeriksaan faktor rheumatoid, bila kecurigaan ke arah keganasan darah, maka dokter akan menyarankan pemeriksaan biopsi sumsum tulang. 

 

Pengobatan Leukositosis

Jumlah sel darah putih biasanya akan kembali normal bila penyebabnya hilang, misalnya pada infeksi bakteri, bila telah teratasi infeksinya, sel darah putih akan normal kembali. Leukositosis yang disebabkan karena penggunaan obat-obatan tertentu, apabila obat dihentikan maka jumlah sel darah putih akan normal kembali. Tidak ada pengobatan khusus untuk leukositosis, pengobatan ditujukan pada penyebab yang mendasarinya. 

 

Pencegahan Leukositosis

Tidak ada upaya pencegahan langsung agar seseorang tidak terjadi leukositosis, karena leukositosis merupakan suatu tanda dari penyakit atau kondisi tertentu.

 

Sumber : https://www.halodoc.com/