106-metode-penelitian-pengertian-tujuan-jenis

BALANTIDIASIS

Definisi

Balantidiasis adalah infeksi usus langka yang disebabkan oleh bakteri Balantidium coli, parasit bersel tunggal yang seringkali menginfeksi babi, namun jarang menginfeksi manusia. Beberapa manusia yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala apa pun atau hanya diare ringan dan rasa tidak nyaman pada perut. Namun beberapa orang dapat mengalami gejala yang lebih serius yang menyerupai peradangan usus akut.

Infeksi balantidium pada manusia jarang bahkan cenderung langka terjadi pada negara-negara, seperti Amerika Serikat. Balantidiasis lebih sering ditemui pada babi di area yang lebih hangat, serta kera di iklim tropis, di mana infeksi pada manusia juga lebih umum terjadi di sana.

Seberapa umum kondisi ini terjadi?

Kondisi ini dapat terjadi pada pasien usia berapa pun. Balantidiasis dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut

Tanda-Tanda dan Gejala

Infeksi dari parasit ini dapat menyebabkan salah satu dari tiga gejala berikut:

  • Asimptomatis di mana orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun namun ia memiliki kista.
  • Radang akut, di mana terdapat peradangan pada usus besar (kolitis) dengan gejala intens, seperti diare berdarah.
  • Infeksi kronis, di mana terdapat beberapa episode akut berulang namun pasien hampir tidak pernah mengalami gejala di antara episode.

Gejala-gejala umum balantidiasis adalah:

  • Sakit perut
  • Diare (berair atau dengan darah atau lendir)
  • Disentri
  • Mual
  • Penurunan berat badan
  • Muntah
  • Demam ringan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Peradangan pada usus besar (kolitis)
  • Adanya ulkus pada usus
  • Lubang pada usus (pada tahap lanjut)

Banyak dari gejala-gejala ini tidak spesifik dan dapat disalahartikan untuk penyakit lain.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab

Apa penyebab balantidiasis?

Balantidiasis disebabkan oleh Balantidium coli. B. coli protozoa terdapat dalam 2 bentuk, yaitu trophozoites atau kista. Trophozoites berbentuk bujur atau bulat dan merupakan parasit protozoa yang paling besar pada manusia.

Sementara itu, kista atau bentuk B. coli yang infektif, berukuran lebih kecil dan lebih bulat. Tidak seperti trophozoites, kista tidak memiliki cilia pada permukaannya dan tidak berpindah tempat.

Balantidiasis ditularkan ke inang melalui kista B. coli dengan menelan makanan atau air yang terkontaminasi. Begitu kista mencapai usus kecil, trophozoites keluar dari kista dan berkumpul pada usus besar. Trophozoites berkembang dalam lumen usus besar pada manusa dan hewan, dan kembali membentuk kista infektif. Kista yang dewasa dan infektif ditularkan melalui feses dan berpindah ke induk baru.

Walau hidup di lumen usus besar, B. coli juga dapat menyerang sekum dan rektum. Protozoa besar ini juga dapat masuk ke lapisan tebal pada usus yang disebut mukosa dan dapat menyebabkan ulkus. B. coli menyerang mukosa dengan bantuan enzim hyaluronidase yang mengurangi komponen sel dinding mukosa. Bakteri lain yang terdapat pada usus juga dapat memasuki ulkus dengan B. coli, menyebabkan infeksi sekunder.

Faktor Pemicu

Apa yang meningkatkan risiko saya untuk balantidiasis?

Ada banyak faktor risiko untuk balantidiasis, yaitu:

  • Kontak dengan babi
  • Menyentuh pupuk yang terkontaminasi dengan feses babi
  • Tinggal di area dengan suplai air yang terkontaminasi
  • Gizi buruk
  • Tidak adanya asam lambung (achlorhydria)
  • Alkoholik
  • Sistem imun yang buruk atau melemah

Diagnosis dan Pengobatan

Balantidiasis dapat didiagnosis dengan bantuan tes-tes berikut:

  • Tes laboratorium: Sampel feses digunakan untuk mendiagnosis infeksi B. coli. Trophozoites besar dari B. coli dapat dikenali dengan mudah, saat sampel feses dipaparkan dan dilihat di bawah mikroskop. Walau protozoa memiliki cilia pada tubuh, cilia mungkin tidak selalu terlihat karena organisme menghilangkannya saat periode berkepanjangan pada tahap kista.
  • Kolonoskopi: Pemeriksaan endoskopik usus besar dapat dilakukan untuk mengambil sampel biopsi dari ulkus.

Bagaimana mengobati balantidiasis?

Perawatan untuk balantidiasis bertujuan untuk mengurangi tingkat keparahan gejala dan untuk mencegah komplikasi. Pasien dengan sistem imun yang lemah sering kali memerlukan terapi yang berkepanjangan.

Pengobatan

Antibiotik diberikan untuk membunuh protozoa B. coli. Tetracycline atau alternatif lain seperti metronidazole, puromycin, iodoquinol, dan nitazoxanide dapat diberikan untuk pasien dengan balantidiasis.

Tetracycline membunuh protozoa dengan menghambat sintesis protein di dalam sel, di mana obat sintetik metronidazole memiliki anti-protozoal dan antibakteri yang efektif. Kedua obat sering diberikan untuk pasien yang mengalami diare.

  • Tablet tetracycline diberikan selama 10 hari, 4 kali sehari, 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan, tidak disarankan untuk wanita hamil.
  • Tablet metronidazole diberikan selama 5 hari, 3 kali sehari.
  • Alternatifnya, tablet iodoquinol diberikan selama 20 hari, 3 kali sehari setelah makan.
  • Cairan dan pengganti elektrolit direkomendasikan untuk pasien dengan diare parah.

Operasi

Operasi diperlukan pada beberapa kasus langka, di mana balantidiasis menyebabkan usus buntu. Pada pasien tersebut, usus buntu diangkat dengan prosedur operasi yang disebut apendiktomi.

Pencegahan

Apa saja yang bisa saya lakukan untuk mencegah dan mengobati balantidiasis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi balantidiasis:

  • Minum dan menggunakan sumber air yang bersih.
  • Jaga kondisi hidup yang higienis.
  • Hindari kontak dengan babi dan pupuk yang terkontaminasi dengan feses babi.
  • Cuci tangan dengan bersih dengan sabun dan air hangat setelah menggunakan toilet dan sebelum menyentuh makanan.
  • Cuci buah dan sayuran dengan air bersih.


Sumber : hellosehat.com