Tanaman Sri Rezeki (aglonema)
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (Berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Arecidae
Ordo : Arales
Family : Araceae (Suku talas-talasan)
Genus : Aglaonema
Spesies : Aglaonema crispum
CIRI MORFOLOGI
1. AKAR
Tanaman sri rejeki memiliki bentuk akar serabut. Akar tersebut berwarna putih bersih, terlihat gemuk, dan berstruktur silinder. Jika sri rejeki terkena penyakit maka bagian akarnya akan terlihat kurus dan berwarna coklat. Sama seperti fungsi akar pada umumnya, akar tersebut digunakan untuk menyerap unsur hara dari media tanam.
2. BATANG
Bentuk batang dari sri rejeki ada yang pendek ada yang tinggi, tergantung pada jenisnya. Batang tersebut berkayu dan tertutup oleh pelepah daun.
Batang sri rejeki berbentuk silinder, berwarna putih hingga putih kekuningan, dan termasuk batang basah (herbaceous) yang bersifat lunak dan berair. Pada umumnya, warna dari batang sri rejeki yaitu; putih, hijau muda, atau merah muda.
3. DAUN
Tanaman ini memiliki susunan tulang daun menyirip, bentuk daunnya lonjong dengan warna hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, yang berwarna abu-abu keperakan. Daun merupakan daya tarik utama dari sri rejeki. Bentuk daun sri rejeki beragam bentuknya, ada yang bulat (oval), lanset, menyerupai bentuk jantung, elips, dan ada yang panjang.
Warna dari daunnya beragam, ada yang merah tua, merah muda, hijau tua, kuning, atau jingga. Warna tersebut sesuai dengan jenisnya masing-masing. Daun sri rejeki akan semakin menawan dengan adanya hiasan corak bintik, belang, loreng, atau motif duri ikan.
Daun sri rejeki dari jenis aslinya berwarna hijau, warna ini dibutuhkan untuk menangkap sinar matahari lebih banyak, sehingga proses fotosintesis akan lebih optimal. Selain untuk menangkap cahaya matahari, di habitat aslinya yang lembap, daun sri rejeki memiliki ukuran yang lebar agar proses transpirasi (penguapan dari permukaan tanaman) menjadi optimal.
Jadi, meskipun sri rejeki aslinya hidup di lingkungan yang lembap, namun tetap dapat bertranspirasi. Iklim mikro dari habitat asli itulah yang dijadikan dasar untuk melakukan modifikasi lingkungan di luar habitat aslinya.
4. BUNGA
Sri rejeki memiliki bunga yang muncul di ketiak daun. Bentuknya bulat lonjong, berwarna putih kehijauan ditopang batang yang memanjang. Bunga sri rejeki termasuk uniseksual, yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu bunga.
Bunga sri rejeki memiliki waktu kematangan yang berbeda antara bunga jantan dan betina, sehingga sulit dilakukannya proses persilangan. Bunga jantan yang sudah masak akan terlihat serbuk sarinya berwarna putih.
5. BUAH (BIJI)
Jika dilihat sekilas, bunga dari sri rejeki mirip dengan buah kopi. Saat masih muda, warnanya hijau tua dan akan berubah warna menjadi merah terang ketika sudah tua. Di dalam buah tersebut terdapat biji yang dapat digunakan sebagai bibit untuk menghasilkan tanaman sri rejeki baru. Buah tersebut akan matang jika sudah mencapai usia sekitar 8 bulan.
6. HABITAT
Sri rejeki adalah genus dari sekitar 20 spesies asli dari rawa-rawa dan hutan hujan tropis Asia Tenggara termasuk Thailand. Tumbuhan ini akan tumbuh dengan baik pada areal dengan intensitas cahaya yang tidak langsung dan kelembapan tinggi.
7. HABITUS ATAU PERAWAKAN
Secara morfolog, sri rejeki termasuk tumbuhan habitus herba alias tak berkayu dengan ukuran kecil. Tanaman ini tumbuh di lantai hutan primer sampai sekunder tergantung varietasnya.
REPRODUKSI ATAU PERKEMBANGBIAKAN
Perkembangbiakan sri rejeki atau Aglaonema bisa dilakukan secara generative dan vegetative. Perkembangbiakan secara generative dilakukan dengan menggunakan biji. Sedangkan perkembangbiakan secara vegetative dilakukan dengan menggunakan anakan, setek bonggol, setek tunas, dan cangkokan. Berikut berbagai macam cara penanaman sri rejeki:
1. PENANAMAN DENGAN BIJI
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk penanaman dengan menggunakan biji:
- Pilihlah biji yang berasal indukan yang sudah cukup tua dan berumur
- Kupas biji tersebut dan angin-anginkan selama 2-4 jam
- Biji disemai pada media berupa sekam bakar, cocopeat, dan pasir dengan perbandingan 2:2:1 yang steril dibenamkan pada kedalaman 2 cm.
- Media tanam harus tetap dijaga kelembabannya dan kontrol secara rutin.
- Sri rejeki akan tumbuh setelah 4-6 bulan. Jika sudah tumbuh dengan 3-5 helai daun maka tanaman tersebut bisa dipindahkan ke dalam pot tunggal.
- Lakukan penyiraman menggunakan sprayer lembut dengan frekuensi penyiraman 2 atau 3 kali sehari.
2. PENANAMAN DENGAN STEK
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk penanaman dengan menggunakan cara stek:
- Potonglah batang sri rejeki (2-3 tunas) dengan menggunakan pisau yang tajam dan steril
- Pastikan permukaan pemotongan halus, hal ini bertujuan agar luka dapat menutup dengan cepat dan kalus cepat berbentuk
- Bagian bawah batang yang dipotong dicelupkan ke dalam zat perangsang akar dan fungisida sesuai dengan dosis anjuran, hal ini bertujuan agar tidak terinkfeksi jamur dan akar akan cepat tumbuh.
- Tunggu beberapa saat agar larutan ZPT yang menempel pada pangkal batang mengering
- Stek ditanam pada media yang steril
- Media berupa sekam bakar, cocoppeat, dan pasir
- Stek batang tanpa akar dan tanpa daun dapat ditanam dengan posisi vertikal atau horizontal
3. PENANAMAN DENGAN CANGKOK
Menanam sri rejeki dengan cangkok tidaklah terlalu sulit, namun membutuhkan ketelitian. Apabila proses cangkok berhasil maka Anda akan mendapatkan tanaman baru secara tepat, namun jika pencangkokan tidak berhasil indukan yang dicangkok akan mengalami pembusukan.
- Langkah pertama yaitu pemilihan indukan, pilih tanaman yang mempunyai batang kokoh dan sudah berwarna cokelat.
- Kelupas sedikit bagian batang tanaman (ruas ketiga dari atas) menggunakan pisau tajam dengan kedalaman 1/3 diameter batang.
- Pengelupasan dibuat serong melewati satu ruas batang
- Bersihkan getah yang keluar hingga kering dan bungkus menggunakan moss yang telah direndam air selama sekitar satu jam
- Moss dibalut dengan plastik bening dan ikat dengan tali raffia di kedua ujungnya
- Untuk mempercepat poses pertumbuhan akar, pada air rendaman moss campurkan zat perangsang tumbuh (seperti atonik atau root up), bisa juga dengan cara dioleskan pada bagian batang tanaman yang dikupas
- Setelah akar keluar kurang lebih 2 minggu, potong cangkok persis di bawah ikatan
- Sebelum ditanam, plastik pembalut cangkok harus dilepas dam moss tetap dibiarkan karena akan lapuk teruari
4. PENANAMAN DENGAN PEMISAHAN ANAKAN
Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk penanaman dengan menggunakan cara pemisahan anakan:
- Anakan yang bisa dipisahkan minimal harus memiliki 3 helai daun
- Keluarkan tanaman beserta medianya dari pot
- Media dikurangi sedikit, hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda melihat batang yang menghubungkan antara anakan dan induknya
- Potong batang yang menghubungkan tanaman induk dan anakan dengan pisau tajam
- Tanamlah induk dan anakan pada pot yang terpisah, ukuran pot haruslah disesuaikan dengan ukuran tanaman
- Saat penanaman gunakanlah media tanam yang baru
CARA MERAWAT TANAMAN SRI REJEKI
Sri rejeki memiliki pesona dan keindahan yang amat menarik. Untuk mendapatkan tanaman hias sri rejeki yang mempesona, tentu diperlukan perawatan dan pemeliharaan yang tepat. Cara merawatnya cukup mudah dilakukan, tetapi bila disepelekan atau cara merawatnya sembarangan, tentu tidak akan memeperoleh hasil sri rejeki yang bagus.
Oleh sebab itu, pencinta Tanaman sri rejeki harus memperhatikan apa yang diperlukan oleh sri rejeki agar bisa tumbuh dengan baik. Berikut ini cara merawat tanaman sri rejeki:
1. MEDIA TANAM
Media tanam untuk sri rejeki sebaiknya memiliki keasaman (pH) netral antara 6-7. Anda bisa menggunakan campuran antara humus daun dan pasir sebagai media tanam, dengan perbandingan 3:1.
Masukkan campuran media tanam tersebut pada pot sampai dengan ¾ bagian, yang sebelumnya telah diletakkan pecahan bata merah atau genting pada dasar pot.
2. PENYIRAMAN
Penyiraman dilakukan satu kali sehari dengan takaran air yang disesuaikan dengan kelembabapan media tanam tersebut. Satu hal yang perlu diingat, sri rejeki menyukai area yang tidak kering namun juga tidak basah. Jangan menggunakan air kaporit untuk menyiram sri rejeki.
3. PEMUPUKAN
Proses pemukukan perlu dilakukan setidaknya satu kali dalam tiga bulan, dengan menggunakan pupuk yang memang direkomendasikan oleh para ahli. Anda dapat bertanya kepada tukang taman yang Anda percaya untuk merek atau jenis pupuk yang cocok digunakan bagi tanaman sri rejeki.
Sedangkan untuk pupuk alami, Anda bisa menggunakan air cucian beras. Siramkan air cucian beras tersebut ke media tanam, bukan pada daun atau batangnya.
4. PENEMPATAN
Penempatan Sri rejeki sebaikknya di tempat yang teduh, sebab sri rejeki pada hakikatnya tidak cocok dengan penyiraman matahari secara langsung. Anda dapat meletakkan tanaman ini di teras atau tempat lainnya dengan intensitas cahaya matahari yang rendah.
5. PERAWATAN DAUN
Keindahan sri rejeki terletak pada bagian daunnya. Jika daunnya bersih, indah, dan mengkilap akan semakin menambah pesona dari sri rejeki. Sebab itu cara merawat tanaman hias yang satu ini ialah membuat daunnya terlihat mengkilap.
Untuk membuat daunnya nampak mengkilap, Anda dapat menggunakan beberapa bahan yaitu air, susu, dan ampas kelapa. Cara memakai bahan-bahan tersebut yaitu dengan mengelapkannya ke daun sri rejeki.
Cara yang sederhana yang bisa dilakukan yaitu gunakan spon dengan permukaan yang halus, basahi spon tersebut dengan air yang bersih kemudian dilapkan pada bagian daun.
Air susu juga bermanfaat untuk merawat daun sri rejeki. Cairan susu memiliki fungsi sebagai pupuk daun. Susu yang bisa dipakai adalah susu bubuk yang sudah dilarutkan dalam air atau bisa juga menggunakan susu cair.
Sedangkan ampas kelapa berguna untuk membuat daun sri rejeki tampak mengkilap, sehingga dapat digunakan untuk merawat sri rejeki. Cara memakainya ialah ampas kelapa tersebut dioleskan ke permukaan daun menggunakan kain bersih.
MANFAAT TANAMAN SRI REJEKI
1. SEBAGAI TANAMAN HIAS DAN MENGATASI POLUTAN
Selain dijadikan sebagai tanaman hias baik di dalam maupun luar ruangan, sri rejeki juga bermanfaat untuk mengatasi polutan, berdasarkan hasil penelitian, dengan mengkombinasikan tanaman sri rejeki dengan tanaman Lidah Buaya yang sudah dewasa, dapat menggantikan AC.
Kombinasi kedua tanaman tersebut bisa digunakan untuk menetralisir polusi udara yang ada di dalam ruangan, yaitu polusi yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme. Selain itu, sri rejeki juga memiliki efek anti-bakteri. Fungsi anti-bekteri inilah yang bisa menekan jumlah populasi spora jamur dan bakteri yang merugikan hingga angka 50%.
2. SEBAGAI USAHA BISNIS
Beragam corak dan warna dari sri rejeki membuat masyarakat tertarik untuk memeliharanya bahkan mengoleksinya. Selain bisa disilangkan, tanaman ini juga mudah dikembangbiakan, sehingga bisa dijadikan sebagai bisnis untuk diperjual belikan.
3. DIIKUTKAN KONTES TANAMAN
Banyak masyarakat Indonesia yang tertarik dengan warna daun sri rejeki yang indah dan beragam. Hal ini yang membuat sebagian masyarakat terinspirasi untuk membuat acara kontes tanaman sri rejeki.
Sumber: https://thegorbalsla.com/tanaman-sri-rejeki/